Dalam beberapa tahun terakhir, teknologi pencetakan 3D telah diterapkan di berbagai bidang industri, seperti pakaian, otomotif, konstruksi, makanan, dan sebagainya. Teknologi pencetakan 3D pada awalnya diterapkan pada produksi inkremental karena metode pembuatan prototipe cepatnya dapat mengurangi waktu, tenaga kerja, dan konsumsi bahan baku. Namun, seiring perkembangan teknologi, fungsi pencetakan 3D tidak hanya bersifat inkremental.
Penerapan teknologi cetak 3D yang luas juga mencakup furnitur yang paling dekat dengan kehidupan sehari-hari Anda. Teknologi cetak 3D telah mengubah proses manufaktur furnitur. Secara tradisional, pembuatan furnitur membutuhkan banyak waktu, biaya, dan tenaga kerja. Setelah prototipe produk diproduksi, produk tersebut perlu terus diuji dan ditingkatkan. Namun, teknologi cetak 3D menyederhanakan proses ini. Pembuatan prototipe produk dengan cepat memungkinkan para desainer untuk menguji dan mengoptimalkan produk secara lebih efisien dan menyeluruh. Furnitur yang terbuat dari teknologi cetak 3D, di balik tampilannya yang menarik, memiliki kepraktisan multi-aspek yang tak terbantahkan. Baik itu kursi, kursi santai, meja, maupun lemari, terdapat kreasi kreatif dan unik di seluruh dunia.
Berbasis di Guatemala, Amerika Tengah, studio desain furnitur Piegatto mendesain kursi dan kursi santai yang terbuat dari asam polilaktat (PLA), dengan garis-garis sederhana yang indah dan tekstur yang rumit.
Dengan bantuan teknologi cetak 3D, para desainer dapat dengan berani menghidupkan imajinasi mereka yang tak terbatas, mewujudkan kreativitas mereka, mewujudkan imajinasi menjadi kenyataan, dan menciptakan karya desain yang unik. Teknologi ini juga dapat menciptakan kesan ringan yang tak terlupakan pada karya furnitur dengan garis-garis yang halus dan indah, serta menggunakan beragam material secara fleksibel untuk menciptakan jalur produksi furnitur yang memadukan teknologi.
Waktu posting: 08-Des-2022